z Ketik: Januari 2013

Pages

Rabu, 30 Januari 2013

Awal



KATA PENGA­NTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan segala nikmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Lapangan ( KKL ) tepat pada waktunya.
Laporan KKL sebagai bentuk akumulasi dari seluruh kegiatan penulis selama melaksanakan kuliah kerja lapangan, dibuat untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program studi SI yang telah ditetapkan FISIP Universitas Bung Karno Jakarta.
Penulisan laporan KKL ini sendiri tidak akan sempurna, terlebih tanpa dukungan semua pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa, atas kesehatan yang dianugerahkan kepada penulis.
2. Kedua orang tua, Bapak Gunawan Wibiksono yang telah memberi informasi untuk menemukan letak peliputan dan terkhusus Ibu Puji Haryanti yang telah mengandung dan melahirkan penulis.
3. Pemred Harian Rakyat Merdeka Ratna Susilowati, Djoharrudin Selaku sekertaris redaksi, Bang Sophan (redaktur foto rakyat merdeka) yang sudah memberikan informasi dan pengalaman yang sangat berharga ini kepada penulis.
4. Seluruh Karyawan Harian Rakyat Merdeka yang telah menerima, memberikan pengetahuan dan membantu penulis selama melakukan kegiatan KKL. Terkhusus untuk Bang Edy yang telah banyak membantu
5. Para pewarta foto Rakyat Merdeka yang telah membantu, dan memberikan informasi peliputan. Terutama untuk Bang Ama, Bang Putu, Bang Randy.
6. Terima kasih untuk kawan-kawan UBK,seperti Wedus, Pungo, Uget, Ugun, yang udah memperbolehkan gw singgah buat istirahat di sekret FIKOM. Lalu Poso, Yazid, dan Dony Jebew yang nemenin cari objek foto. Terutama untuk para sesepuh sekret FISIP yang udah banyak ngasih wejangan terhadap selesainya laporan KKL ini seperti Hayu, dan Rizki Mahmud. 
Terima kasih juga buat abang-abang alumni, khususnya Bang Hamdani.
7. Teman begadang yang setia, yaitu rokok Dji Sam Soe.


Penulis menyadari Laporan KKL ini masih jauh dari sempurna, sehingga saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga bermanfaat bagi civitas akademi FISIP Universitas Bung Karno Jakarta.



Jakarta, 30 Januari 2013



                                                                                 Aristo Setiawan
                                                                                       Penulis

Senin, 28 Januari 2013

Kebahagiaan



Bahagia = Barca Kalah


Pada sebuah situs sepakbola, terdapat hasil yang tak lazim didapatkan oleh tim yang berprovinsi di Basque. Real Sociedad mengemas kemenangan atas tim super, Barcelona. Tiga gol yang dicetak sociedad, hanya berbalas dua dari Barca. Saya tersenyum. Puas!

Kisah berawal dari Frank Rijkaard. Barca memainkan sepakbola menyerang nan memikat. Kemudian kendali beralih ketangan Pep Guardiola. Sempat mendapat keraguan diawal melatih, Barca malah mencapai kemasyhuran dengan 14 gelar hanya dalam kurun waktu 4 tahun. 

Hingga kini kendali beralih ke Villanova, Barca mengemas 18 kemenangan dan sekali seri dalam 19 Jornada Primera Liga. Bahkan dalam perjalanannya menuju 19 jornada, Barca era Villanova mematahkan rekor Barca era van Gaal. Rekor 25 poin pada sepuluh jornada awal yang tercipta di era van Gaal berhasil dipatahkan. Pasukan Tito Villanova mengemas 28 Poin pada sepuluh jornada awal. Barca era Villanova tetap mengerikan.

Namun pada sebuah pertandingan di Anoeta sang monster terantuk. Tiga gol dari La Real melalui Castro (2 gol) dan Agirretxe hanya berbalas dua dari Barca melalui Messi dan Pedro. Sang Monster terjungkal untuk pertama kalinya musim ini. Sang monter kalah. Sang Monster Terjungkal. Saya Bahagia!



Tabloid Bola

Selasa, 22 Januari 2013

Potret Banjir Jakarta

 Mengabadikan Gambar :
Sambil menaiki gerobak, seseorang bergaya diatas permukaan jalan yang digenangi air di Jalan Casablanka, Jakarta Timur, pekan lalu.
 

Menarik gerobak: Sambil berpose, penarik gerobak membantu dua orang untuk menyebrangi jalan yang dipenuhi oleh air di Jalan Casablanka, Jakarta Timur, pekan lalu.



Menarik perahu:
Tim SAR mengevakuasi para korban banjir, di Kawasan
Kampung Melayu, Jakarta, Pekan lalu.

#MatiMending

#matiMending

Merasa agak galau, antara membantu padus pada pementasan theater di TIM,dengan menjelajahi kota Bandung. Membantu bakal dapet pahala. Tapi pergi ke Bandung bisa nge-refresh kepala. Sungguh dua pilihan yang bisa membuat jerawat gw pecah. *eh

Setelah gw beberapa kali berkonsultasi pada pakar telematika, dan perdebatan panjang pada sidang paripurna, terpilihlah TIM sebagai lokasi nyampah teraktual. Namun pihak oposisi yang menginginkan gw buat milih Bandung untuk lokasi nyampah, melakukan pemberontakan. Bayangan Bandung dengan keindahan liburan terus dihadirkan si pihak oposisi.

Bandung! Bandung! Bandung! Pihak oposisi sambil mengangkat tangan kirinya sebagai bukti perlawanan, dengan mengenakan kain bertuliskan Paris Van Java terikat dikepala. Pihak opposisi rajin menyuarakan aspirasi seperti para demonstran yang menginginkan BBM ngga jadi naik. Bahkan jeritan terus terasa meski gw udah berada di TIM.

Menyesal? Dalam sebuah pilihan selalu ada penyesalan yang menghantui bila kita tak pernah bersyukur. Kata babeh gw sih begitu,intinya bersyukur. Tapi, Banduuuuuuung!

Singkat cerita gw udah di TIM,misi gw yaitu mendokumentasikan para personel Padus pada pementasan theater. Semua kegiatan,minus kegiatan di toilet,semua tarpotret.

Semua berjalan baik. Lensa terbidik dengan tepat. Beberapa moment terekam tanpa terlewat. Bermacam gaya terpotret,dari gaya katak,kupu-kupu,bebas seratus meter,punggung 50 meter hingga gaya ganti perseorangan. *loh
Sepintarnya orang menyembunyikan bangkai bakal tercium juga. Kuningnya baju bukan karena noda tapi tapi karena cairan asam ketiak yang mengendap. Waspadalah! Waspadalah!

Berhubung pagelaran theater berlangsung selama tiga hari, maka disediakanlah kandang berbeton, bertingkat, dan berpendingin ruangan bernama hotel. Disitulah para punggawa yang terlibat pada pagelaran theater merebahkan dirinya. Mengisi ulang tenaga batre BB, laptop dan tenaga diri.

Disebuah kamar sejuk berkat pendingin ruangan, kilat lantainya putih, begitu gilang gemilang seperti gigi personel smesh saat nyengir-nyengir pada iklan pasta gigi. Kasurn di hotel sungguh berbeda dengan kasur di kamar laknat gw.

Kasur hotel disini, bila berlonjak diatasnya maka bakal terpental-pental. Tak seperti di rumah, bila berlonjak diatas kasur rumah, maka akan menyebebkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin.*loh

Waktu itu kira-kira wktu menunjukkan angka 01.00 wib. Lelah menjalani misi gw berniat untuk merebahkan diri. Kebetulan sekamar diisi oleh enam orang. Lebih tepatnya ini bukanlah kebetulan tapi karena keterbatasan.

Sebenernya agak curiga mendapati hanya gw seorang yang merasa lelah dari lima orang lainnya yang berada di satu kamar yang sama. Gw curiga mereka itu keturunan Samson yang diutus ke masa blackberry. Tapi apa iya Samson juga kuat begadang?

Intinya gw mau tidur. Kemudian gw ganti pakaian. Pintu kamar tak terkunci rapat. Lalu terdengar suara dari luar pintu tersampaikan kedalam.

“to,ane keluar dlu yak” suara misterius dari luar menyapa.

Malas menyelidiki, sambil rebahan gw jawab.
 “siip. Ok dah”
Anehnya setelah itu suasana menjadi gelap. Hanya ada cahaya lampu jalanan yang berhasil menyelinap dari celah jendela kamar. Sepi dan sunyi. Bahkan suara degup jantung gw terdengar tak beraturan dengan jelas.

Ini kenapa? Ada apa ini? Apa waktu gw telah tiba? Gw celingak celinguk kekiri kanan. Ngga ada seorangpun. Lalu gw menengadahkan kepala. Ternyata mati listrik!

Eiiiiittttts. Tapi tunggu dulu. Ini kan di hotel. Lagi pula di dalam kamar kan ngga ada yang menyetrika, ngga ada yang lagi ngisi air. Setidaknya kan cuma dua hal tadi yang bisa ngebuat listrik turun. Lah trus ini kenapa? Dalam gelap gw berfikir. Apa mungkin PLN melakukan pemadaman bergilir?

Dengan langkah lunglai dan bingung gw putuskan buat keluar kamar. Ternyata lorong terang benderang. Seketika tesis gw tentang pemadaman bergilir menjadi gugur. Lalu kenapa? Ada apa lagi ini?

Dalam keadaan yang masih bingung, gw menuju kamar anak padus lainnya yang terpisah hanya dua kamar. Buka pintu. Sambil menggaruk kepala, gw bertanya.

 “kok kamar gw mati listrik sih?”

Sebelum gw putuskan untuk bertanya kepada kawan-kawan padus, tadinya gw mau langsung menuju pihak hotel. Mau protes. Knapa cuma kamar gw yang mati listrik. Ini ga adil!!! Namun tindakan itu urung gw lakukan.

Mendengar pertanyaa dari gw yang terdengar tolol. Dan memang itu pertanyaan tolol. Mereka kompak hanya menjawab dengan:
“hahahahahahahahahahaha,dasar tolol”

Mulai detik itu, gw meyakini bahwasanya membayar sewa kamar hotel dan membayar listrik kamar hotel itu dibayar terpisah. Atau anda bakal mengalami nasib serupa seperti saya. Dasar konyol!